Minggu, 11 September 2011

"Kenangan Indah"

Kali ini aku akan menceritakan tentang seseorang yang sangat berharga bagiku, dia seorang yang sangat tegar, hebat, dan begitu spesial. Ntah dari mana aku harus memulainya... Dia seseorang yang sangat aneh, ya begitu aneh... Tapi itu adalah sesuatu yang unik bagiku. Mengingat tingkah lakunya saja, selalu membuatku tersenyum gak jelas, dan itu hampir setiap hari aku selalu teringat akan dirinya. Ingatan itu bagiku adalah “Kenangan Indah” yang tak terlupakan sampai sekarang.

Pagi ini begitu indah, itu menurutku... Dengan sejuknya udara seperti biasa membuatku kembali mengingat kenangan indah akan dirinya. Ya memang sudah begitu lama kita berpisah, mungkin itu hanya secara tubuh saja, tapi dalam hati dan pikiranku tidak pernah terasa perpisahan itu, dan semoga saja itu sampai kapanpun. Setiap mengingat kenangan itu, selalu muncul pertanyaan-pertanyaan dibenakku, tentang bagaimana kabar dia? Apakah dia bahagia disana? Apa yang dia lakukan? Dan lain sebagainya. Yang itu tidak pernah ada jawabnya.

Perpisahan dengan dirinya membuatku tak berdaya, aku seakan kehilangan kendali atas diriku sendiri. Hari "spesial" perpisahan itu selalu membayangi pikiranku, membuat akal sehat pikiranku jadi kacau balau, berantakan, dan membuatku lupa bagaimana caranya tersenyum. Itu adalah hari "spesial" terburukku yang tak terlupakan, bahkan masih sangat jelas untuk diingat. Rasa depresi, hancur, dan bingung, aku tak tau harus berbuat apa. Hanya terdiam dan terpaku menatap kosong dalam pikiranku seakan kehilangan segalanya dan terasa duniaku sudah berakhir.

Mengingat akan senyuman-senyuman dan kata-katanya, hanya itu yang bisa membuat jiwaku kembali sehat, pikiranku kembali jernih, dan membuatku kembali tersenyum. Sungguh indah tersenyum dengan mengingat akan dirinya, huh... seseorang yang aneh... membuatku selalu tersenyum, hari-hari terasa indah bila bersamanya, dan menjadi kenangan-kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan. Karena itulah aku masih bisa bertahan sampai sekarang, dan itu tak bisa aku pungkiri. Aku masih ingat tentang keinginanmu, membuatku menjadi seorang yang patut dibanggakan, itu yang selalu membuatku tetap semangat dalam menjalani hidup. Dan aku juga ingat, kau ingin aku mendapatkan seorang pendamping hidup yang bisa membuatmu selalu tersenyum, karena kau rasakan kebahagianku atas dirinya, maaf kalau aku belum bisa penuhi itu, tapi yang pasti aku berjanji akan menceritakan tentang dirimu padanya kelak...

Mungkin itu memang sudah takdir untuk kita berpisah selamanya. Baru menyadari betapa berharganya dirimu adalah satu-satunya penyesalanku yang terbesar, begitu banyak hal yang telah kau ajarkan padaku dan itu sangat berharga dan membantu dalam hidupku. Kini aku tidak pernah bisa tau apa yang kau lakukan, tapi aku yakin suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali, ntah kapan itu, hanya Tuhan yang tahu... Sekarang hanya terima kasih yang bisa aku ucapkan padamu, dan mungkin berusaha selalu membantu dan membuat banyak orang tersenyum seperti yang biasa kau lakukan.

Tolong jaga dia Tuhan, jangan pernah buat dia sedih disana, itu do’aku... Semoga kau selalu berbahagia dan tersenyum... Salam rindu untukmu...


Salam Lestari, Salam Rimba, Assalamualaikum...

6 komentar: