Sabtu, 17 September 2011

SMS

Kemarin aku terlibat komunikasi dengan seorang gadis, sebut saja namanya sumarni (nama samaran). komunikasi tersebut terjadi melalui Heand phone tepatnya SMS lah... Yang mana waktu itu aku sendiri lagi terbaring agak lemas di kamar karena memang kondisi yang kurang sehat. Ntah setan apa yang merasuki si gadis itu, dia gadis yang biasanya selalu membuat orang greget untuk menghajarnya, tapi waktu itu dari percakapan SMS yang kulalui seakan dia tak berdaya dalam hidupnya, tepatnya masalah CINTA, huh... suatu hal yang kebanyakan membuat orang menderita, tapi tetap saja mereka jalani...

Jadi ceritanya begini... Tepatnya kejadian itu di malam hari, awalnya dia hanya mengirim kata-kata mutiara gitu da, yang aku rasa itu kata gak terlalu bagus sich. Dan aku mencobanya untuk mengiriminya beberapa kalimat yang melambangkan kesedihan. Tau yang dia katakan setelah itu? "bagus mas.." katanya. Wah parah ni gadis pikirku, sebegitu menderitakah dia? atau hanya kebetulan saja dia kagum terhadap kalimatku itu.. Komunikasi itu terus terjadi, lumayan lama juga kita SMSan, sampai bosen juga lama-lama aku, hehe...

Kalimat yang aku tuliskan dalam SMS itu kira-kira seperti inilah,

Menyedihkan, ku pikir hanya aku cahayamu, ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu.
Bodoh, berharap hanya aku yang selalu warnaimu, ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu.
Gila, rela tumbalkan separuh jiwa, demi sekilas senyum yang tertuju bukan untukku.
Terlambat, tepiskan senyummu yang menggoda jiwa.
Tak mampu, bendung gemuruh rasa yang terlanjur membara.
Tiba saatnya akhiri semua ini, aku mundur..!

Ya begitulah kira-kira, kurang lebihnya isi SMS yang ku kirim. Ntah mengapa kalimat itu yang ingin kukirimkan waktu itu, aku lupa, hehe... Yang pasti benar kalimat itulah yang aku kirim. Dan banyak lagi yang lainnya sebenarnya, cuma aku gak enak aja kalau terlalu mempublikasikannya, kasian sama gadis itu, lebih tepatnya takut sich, hehe.. Habis dia galak banget, wanita perkasa kalu boleh aku sebut.

Mungkin cukup sekian dulu lah cerita kali ini, semoga aja gadis itu saat sadar kalau aku menceritakannya tidak terjadi hal-hal yang tidak aku inginkan. Pissss ya... Jadi merinding aku, hehe...


Salam Lestari, Salam Rimba, Assalamualaikum...
Kemudian..

Minggu, 11 September 2011

"Kenangan Indah"

Kali ini aku akan menceritakan tentang seseorang yang sangat berharga bagiku, dia seorang yang sangat tegar, hebat, dan begitu spesial. Ntah dari mana aku harus memulainya... Dia seseorang yang sangat aneh, ya begitu aneh... Tapi itu adalah sesuatu yang unik bagiku. Mengingat tingkah lakunya saja, selalu membuatku tersenyum gak jelas, dan itu hampir setiap hari aku selalu teringat akan dirinya. Ingatan itu bagiku adalah “Kenangan Indah” yang tak terlupakan sampai sekarang.

Pagi ini begitu indah, itu menurutku... Dengan sejuknya udara seperti biasa membuatku kembali mengingat kenangan indah akan dirinya. Ya memang sudah begitu lama kita berpisah, mungkin itu hanya secara tubuh saja, tapi dalam hati dan pikiranku tidak pernah terasa perpisahan itu, dan semoga saja itu sampai kapanpun. Setiap mengingat kenangan itu, selalu muncul pertanyaan-pertanyaan dibenakku, tentang bagaimana kabar dia? Apakah dia bahagia disana? Apa yang dia lakukan? Dan lain sebagainya. Yang itu tidak pernah ada jawabnya.

Perpisahan dengan dirinya membuatku tak berdaya, aku seakan kehilangan kendali atas diriku sendiri. Hari "spesial" perpisahan itu selalu membayangi pikiranku, membuat akal sehat pikiranku jadi kacau balau, berantakan, dan membuatku lupa bagaimana caranya tersenyum. Itu adalah hari "spesial" terburukku yang tak terlupakan, bahkan masih sangat jelas untuk diingat. Rasa depresi, hancur, dan bingung, aku tak tau harus berbuat apa. Hanya terdiam dan terpaku menatap kosong dalam pikiranku seakan kehilangan segalanya dan terasa duniaku sudah berakhir.

Mengingat akan senyuman-senyuman dan kata-katanya, hanya itu yang bisa membuat jiwaku kembali sehat, pikiranku kembali jernih, dan membuatku kembali tersenyum. Sungguh indah tersenyum dengan mengingat akan dirinya, huh... seseorang yang aneh... membuatku selalu tersenyum, hari-hari terasa indah bila bersamanya, dan menjadi kenangan-kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan. Karena itulah aku masih bisa bertahan sampai sekarang, dan itu tak bisa aku pungkiri. Aku masih ingat tentang keinginanmu, membuatku menjadi seorang yang patut dibanggakan, itu yang selalu membuatku tetap semangat dalam menjalani hidup. Dan aku juga ingat, kau ingin aku mendapatkan seorang pendamping hidup yang bisa membuatmu selalu tersenyum, karena kau rasakan kebahagianku atas dirinya, maaf kalau aku belum bisa penuhi itu, tapi yang pasti aku berjanji akan menceritakan tentang dirimu padanya kelak...

Mungkin itu memang sudah takdir untuk kita berpisah selamanya. Baru menyadari betapa berharganya dirimu adalah satu-satunya penyesalanku yang terbesar, begitu banyak hal yang telah kau ajarkan padaku dan itu sangat berharga dan membantu dalam hidupku. Kini aku tidak pernah bisa tau apa yang kau lakukan, tapi aku yakin suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali, ntah kapan itu, hanya Tuhan yang tahu... Sekarang hanya terima kasih yang bisa aku ucapkan padamu, dan mungkin berusaha selalu membantu dan membuat banyak orang tersenyum seperti yang biasa kau lakukan.

Tolong jaga dia Tuhan, jangan pernah buat dia sedih disana, itu do’aku... Semoga kau selalu berbahagia dan tersenyum... Salam rindu untukmu...


Salam Lestari, Salam Rimba, Assalamualaikum...
Kemudian..